Semasa remaja anda sering menyebutkan bahwa pacaran itu dapat membangkitkan motivasi dalam diri, bukankah begitu?
Sebetulnya, yang membuat anda bersemangat bukanlah ‘pacaran’nya, melainkan ‘kecintaan’nya. Namun karena lingkungan terus mendesak anda untuk mengikat yang anda cintai dengan pacaran, maka dengan polosnya anda menuruti desakan itu dan mengatakan bahwa pacaranlah yang membuat motivasi belajar anda meroket.
Dalam dunia pekerjaan pun sama. Ketika seorang pekerja telah memiliki kecintaan terhadap profesinya, maka dapat dipastikan prestasi dalam karirnya akan terus meroket. Dan, sudah barang tentu penghasilan pun ikut menanjak.
Berdasarkan pengamatan, banyak orang yang tiba-tiba berubah kepribadiannya setelah memasuki dunia pekerjaan. Orang yang tadinya ramah, setelah menjadi karyawan di perusahaan tertentu berubah menjadi agresif, suka menyolot dan gampang emosi. Ada pula orang yang tadinya penuh kasih sayang terhadap keluarga menjadi acuh tak acuh setelah terjun dalam dunia bekerja.
Setelah ditelusuri, ternyata orang-orang tersebut sama sekali tidak memiliki kecintaan terhadap pekerjaannya. Banyak di antaranya bekerja bukan dengan keahlian yang telah didalaminya. Sebut saja seorang lulusan sastra arab bekerja di bagian accounting, nyambungkah?
Jadi, cintailah dan nikmatilah pekerjaan anda dengan cara bekerja dengan kemampuan anda. Jangan sampai karena gaji yang menggiurkan, anda rela bekerja dengan kelemahan anda, sehingga anda menjadi tidak begitu ramah terhadap keluarga.
Bukankah tujuan dari anda bekerja adalah membahagiakan dan memuliakan keluarga?
Sumber: Islam post | Program Mario Teguh Golden Ways.