December 2014

Acar Adzan Ahok Air Ajaib Air Alkali Aku Cinta ISLAM Anak Rantau Anak-anak android Aplikasi Ayah Ayam bahasa Korea Bali Bandara Jogja Bank di hongkong Bank international Beasiswa Belajar Hangeul Belajar Islam belajar menghafal Berbagi Ilmu dan pengetahuan Berburu Kupon Berita duka BI Biografi Bisnis dan Keuangan Bisnis dan Politik Bisnis Hallal ala Rosul Blogger Tips BMI Hong kong BMI & Hong kong BMI Hong kong BMI Jeddah BMI Korea Bmi Malaysia BMI Pintar BMI Riyadh BMI Singapura bmi Taiwan bmi timur tengah Bnp2tki Book Review BPJS Budaya & Budaya Bukit Care4Syria Care4Syria Indonesia Care4syria Malaysia Cerita Motivasi cerita pekerja migran Ceritaku Ciber Crime Cinta Orang Tua Cintai Anak-anak Convert Video Crystal-X Cut Nyak Dhien Daily Recipes Dekstop Tips Devisa Dilema buruh Migran Download Mp3 Dr.Zakir Naik Ekonomi Facebook Fakta Fenomena Facebook Forums Geo Expat Hong kong Foto terbaru gadge Gadget Gallery Generasi Qur'ani Google Adsense HALAL Restaurant Handphone Harris J herbal Hijab Hong Kong Hong Kong Food Recipes Hutan Hydrophonic Ibu yang terlantar Ikan Indonesia Indonesia-hongkong Indonsia-hongkong Informasi Informasi traveling Intisari Islamic Song Lyrics Jakarta Jeddah jepang Job Seeker in Hong kong Jogja Kabar dari Indonesia Kabar dari Seberang Kamus Kamus Korea Kasus Buruh diluar negeri Kata-kata Kecantikan Kecelakaan Kecelakaan bmi kecelakaan Kerja Kedok Kekerasan pada TKI Kembali ke Fitrah Kesehatan Keuangan keyboard Khas Indonesia Kisah Motivasi Kisah Teladan KJRI Hong Kong Kolom BMI Kolom PMI Komputer Komunitas Korea Kreatif Kuliah di Hong Kong kuliah diluar negeri Kuliner Kuliner Kasih Kupon Gratis Kursus Langsung Enak Lansia Lazio dan laziale Learn Hangul Lirik Lagu Makanan Khas Nusantara Malaysia Manfaat Sholat Mantan Buruh Migran Mari bantu Saudara kita Mari berbagi Masjid Media JBMI Hong Kong & Macau Meme Lucu mengenal Allah lebih dekat Mesir MILAGROS Minuman herbal Mobile Tips Modus Motivasi Mp3 Mualaf Mudik Musa Nabi Muhammad SAW nama dan alamat bank Nunik Ambarwati Obat Alami Pahlawan Nasional INDONESIA Pakistan Palestina Palestina dan Suriah Parallel Space Pariwisata Paspor Peduli Lingkungan Pekerja Ilegal Pekerjaan Pembunuhan Pendidikan Photo lucu anak-anak Pilipina PMI ilegal PMI Pintar Radio Hong Kong Realita Resep Harian Resep Jajanan Resep Jamu Tradisional Resep Mancanegara Resep masakan Simpel Resep Nusantara Resep Olahan simpel Restoran Halal Rusun Rawa Bebek Salad Sanggar Save Rohingya Sejarah Sekolah Di Hong Kong sekolah di hongkong sekolah di Indonesia Sekolah di Luar Negeri Selingkuh Seputar Elektronik Seputar Islam Seputar Wanita Singapura Sosial SS.Lazio Story of Buruh Migran Suriah Syria Taiwan Technology teladan Teman Ahok Tips dan Triks TKI Sukses Tokoh Bangsa TransJ Tutorial Blogger Tutorials Umbrella Revolution in hongkong Umroh Video Visa Whatsapp wonderful Indonesia Youtube


Bahan :
  • 1 buah mentimun ukuran besar,
  • 1 ekor cumi-cumi ukuran sedang /seadanya

Bumbu  :
  • 2 siung bawang merah (cincang lembut ),
  • 3 siung bawang putih(cincang lembut ) ,
  • 1 sdm Garam ,
  • 1/2 sdm gula pasir ,
  • 1/4 sdm penyedap rasa secukupnya,
  • 1 sdm minyak sayur /secukupnya,

Bumbu Saus :
  • 1 sdm tepung maizena,
  • 1 sdm saus tiram
  • 3 sdm air
    ( Campur semua bumbu saus jadi satu dan aduk hingga semua bumbu tercampur )

Cara memasak :
      1. Serut sedikit kulit mentimun, cuci bersih dan potong ukuran korek api (kecil memanjang ) kemudian beri sedikit garam dan remas-remas dengantiujuanuntuk melemaskan dan mebuang getah pada mentimun , bilas dengan air dan tiriskan,
      2. Cuci cumi-cumi dan potong dengan ukuran sesuai selera, 
      3. Panaskan wajan dan tuang minyak sayur lalu tumis bawang merah dan bawang putih sampai kecoklatan / harum kemudian masukan mentimun beserta garam , gula , penyedap rasa  aduk-aduk  sebentar lalu masukan irisan cumi-cuci sambil tetap diaduk-aduk agar bumbu meresap ,
  1. Sekiranya cumi terlihat layu atau matang (jangan terlalu matang ) lalu masukan bumbu saus dan aduk-aduk supaya bumbu saus merata,
  2. Angkat dan sajikan 


Selamat Mencoba




Wujud memang terkadang suka menipu , seperti penampakan yang sobat situs kartini lihat diatas . Walau wujudnya seperti itu tapi rasanya dijamis bikin ketagihan , dan uniknya dijamin anak-anak dirumah sangat menyukainya. cocok juga untuk bekal si kecil ke sekolah :D
Just Try it and you will know the fact.

Bahan yang perlu disiapkan :
  • 10 biji Sayap ayam atau dikira-kira,
  • 3 sdm madu asli atau bikin sendiri,
  • 3 sdm minyak sayur untuk menggoreng

Bumbu:
  • 1 sdm kecap asin (jika ada ),
  • 1/2 sdm gula pasir,
  • 1 sdm air jeruk nipis ,
  • 1sdm tepung maizena.

Cara mengolah:
  1. Cuci bersih sayap ayam , lalu campurkan semua BUMBU seperti kecap asin, gula pasir , air jeruk nipis dan tepung maizena kemudian aduk-aduk hingga semua bumbu tercampur ke sayap ayam dan diamkan kurang lebih 20menit atau lebih supaya bumbu meresap ,
  2. Tuang minyak sayur kedalam wajan  diatas api menyala kemudian goreng sayap ayam hingga matang / berwarna kecoklatan ,setelah itu sisihkan minyak yang masih ada ke tempat lain , setelah itu tuang madu bersama dengan sayap ayam , aduk perlahan sampai semua madu tercampur ke sayap ayam,
  3. angkat dan siap disajikan.

Selamat mencoba
# sengaja saya menggunakan sedikit minyak sayur untuk menggoreng sayap ayam , karena sayap ayam sendiri sebenarnya sudah mengandung minyak. selain itu juga sangat baik untuk kesehatan :D


Saya menyebutnya Labu China karena saya belum pernah melihatnya di indonesia , sekalipun saya sudah mencoba googling namun tidak menemukan nama untuk jenis labu yang sering saya masak dinegara Hongkong , nama dalam bahasa inggisnya "Hairy Groud" dan dalam bahasa kantonisnya biasa disebut "Ci Kwa".
Kali ini saya akan membagi resep untuk mengolahnya menjadi soup yang lumayan nikmat dengan bahan dan bumbu yang cukup simple. Kalaupun jika tidak ada ci kwa ,kalian bisa menggunakan sayuran lain.

Bahan : 
  • 3 batang  labu /sejenisnya,
  • 2 butir  Telur asin mentah,
  • 1 iris  jahe (jika ada)
  • 6 cangkir air  ,
  • 1/4 sdt Garam.

Cara mengolah :
  1. Serut dan buang kulit Labu lalu iris panjang kotak atau sesuai selera ,
  2. Pisahkan antara putih telur dengan kuning telur ,
  3. Masak air dalam panci kemudian  masukan Labu beserta kuning telur asin dan irisan jahe , masak dengan menggunakan api sedang selama kurang lebih 20 menit ,
  4. Kecilkan Api , kemudian masukan garam dan putih telur sambil diaduk pelan-pelan dan diamkan kurang lebih 3-5 menit,
  5. Angkat dan siap disajikan untuk menu makan siap ataupun malam.




Ir. H.Joko Widodo
Presiden Indonesia ke-7
Petahana
Mulai menjabat
20 Oktober 2014
Wakil PresidenMuhammad Jusuf Kalla
Didahului olehSusilo Bambang Yudhoyono
Gubernur DKI Jakarta ke-16
Masa jabatan
15 Oktober 2012 – 16 Oktober 2014
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
WakilBasuki Tjahaja Purnama
Didahului olehFauzi Bowo
Fadjar Panjaitan (Pelaksana Tugas)[1]
Digantikan olehBasuki Tjahaja Purnama
Wali Kota Surakarta ke-16
Masa jabatan
28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012
Penguasa monarkiPakubuwana XIII
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
GubernurMardiyanto
Ali Mufiz
Bibit Waluyo
WakilF.X. Hadi Rudyatmo
Didahului olehSlamet Suryanto
Digantikan olehF.X. Hadi Rudyatmo
Informasi pribadi
Lahir21 Juni 1961
Bendera Indonesia Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia
Kebangsaan Indonesia
Partai politikPDIPLogo.png Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Suami/istriIriana
AnakGibran Rakabuming Raka[2]
Kahiyang Ayu[3]
Kaesang Pangarep[3]
Alma materUniversitas Gadjah Mada
PekerjaanPengusaha
AgamaIslam
Tanda tangan

Joko Widodo bersama ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo (kanan), dan adik-adiknya di 'Rumah Saya', Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012 pada saat pencalonan gubernur DKI Jakarta.
 Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo dan merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono.
 Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuah desa di Boyolali. Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 111 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.

Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun. Jokowi kecil telah mengalami penggusuran rumah sebanyak tiga kali. Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali di masa kecil memengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.

Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta. Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.

Jokowi menikah dengan Iriana di Solo, tanggal 24 Desember 1986, dan memiliki 3 orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1988), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1995).

Masa kuliah dan berwirausaha
Dengan kemampuan akademis yang dimiliki, ia diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan judul skripsi "Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta".

Setelah lulus pada 1985, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan. Ia bertekad berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik Pakdenya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati. Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar. Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari Ibunya.

Usaha ini membawanya bertemu Micl Romaknan, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, "Jokowi". Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.

Kiprah politik 
  • Wali Kota Surakarta
    Pada pilkada kota Solo pada tahun 2005, Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai calon wali kota Surakarta. Ia berhasil memenangkan pemilihan tersebut dengan persentase suara sebesar 36,62%. Setelah terpilih, dengan berbagai pengalaman di masa muda, ia mengembangkan Solo yang sebelumnya buruk penataannya dan menghadapi berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas dalam dan luar negeri.  Salah satunya adalah kemampuan komunikasi politik Jokowi yang berbeda dengan kebanyakan gaya komunikasi politik pemimpin lain di masa itu, yang menjadi kajian riset mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia. Berkat pencapaiannya ini Jokowi terpilih kembali sebagai Wali Kota Surakarta pada tahun 2010 dengan persentase suara sebesar 90,09%.

    Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan, berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan, dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional. Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang "memanusiakan manusia". Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi dengan suara melebihi 90%. Kemudian, pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
  • Gubernur DKI JakartaJokowi diminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilgub DKI tahun 2012. Karena merupakan kader PDI Perjuangan, maka Jusuf Kalla meminta dukungan dari Megawati Soekarnoputri, yang awalnya terlihat masih ragu. Sementara itu Prabowo Subianto juga melobi PDI Perjuangan agar bersedia mendukung Jokowi sebagai calon gubernur karena membutuhkan 9 kursi lagi untuk bisa mengajukan Calon Gubernur. Pada saat itu, PDI Perjuangan hampir memilih untuk mendukung Fauzi Bowo dan Jokowi sendiri hampir menolak dicalonkan. Sebagai wakilnya, Basuki T Purnama yang saat itu menjadi anggota DPR dicalonkan mendampingi Jokowi dengan pindah ke Gerindra karena Golkar telah sepakat mendukung Alex Noerdin sebagai Calon Gubernur.

    Pasangan ini awalnya tidak diunggulkan. Hal ini terlihat dari klaim calon pertama yang diperkuat oleh Lingkaran Survei Indonesia bahwa pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli akan memenangkan pilkada dalam satu putaran. Selain itu, PKS yang meraup lebih dari 42 persen suara untuk Adang Daradjatun di pilkada 2007 juga mengusung Hidayat Nur Wahid yang sudah dikenal rakyat sebagai Ketua MPR RI periode 2004-2009. Dibandingkan dengan partai lainnya, PDIP dan Gerindra hanya mendapat masing-masing hanya 11 dan 6 kursi dari total 94 kursi, jika dibandingkan dengan 32 kursi milik Partai Demokrat untuk Fauzi Bowo, serta 18 Kursi milik PKS untuk Hidayat Nur Wahid. Namun LP3ES sudah memprediksi bahwa Jokowi dan Fauzi Bowo akan bertemu di putaran dua.

    Hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada hari pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari setelah itu, memperlihatkan Jokowi memimpin, dengan Fauzi Bowo di posisi kedua. Pasangan ini berbalik diunggulkan memenangi pemilukada DKI 2012 karena kedekatan Jokowi dengan Hidayat Nur Wahid saat pilkada Wali Kota Solo 2010 serta pendukung Faisal Basri dan Alex Noerdin dari hasil survei cenderung beralih kepadanya.
     
  • Pilkada 2012 putaran kedua
    Jokowi berusaha menghubungi dan mengunjungi seluruh calon, termasuk Fauzi Bowo, namun hanya berhasil bersilaturahmi dengan Hidayat Nur Wahid dan memunculkan spekulasi adanya koalisi di putaran kedua. Setelahnya, Fauzi Bowo juga bertemu dengan Hidayat Nur Wahid.
    Namun keadaan berbalik setelah partai-partai pendukung calon lainnya di putaran pertama malah menyatakan dukungan kepada Fauzi Bowo. Hubungan Jokowi dengan PKS juga memburuk dengan adanya tudingan bahwa tim sukses Jokowi memunculkan isu mahar politik Rp50 miliar. PKS meminta isu ini dihentikan, sementara tim sukses Jokowi menolak tudingan menyebutkan angka imbalan tersebut. Kondisi kehilangan potensi dukungan dari partai-partai besar diklaim Jokowi sebagai fenomena "Koalisi Rakyat melawan Koalisi Partai". Klaim ini dibantah pihak Partai Demokrat karena PDI Perjuangan dan Gerindra tetap merupakan partai politik yang mendukung Jokowi, tidak seperti Faisal Basri dan Hendrardji yang merupakan calon independen. Jokowi akhirnya mendapat dukungan dari tokoh-tokoh penting seperti Misbakhun dari PKS, Jusuf Kalla dari Partai Golkar, Indra J Piliang dari Partai Golkar, serta Romo Heri yang merupakan adik ipar Fauzi Bowo.
    Pertarungan politik juga merambah ke dunia media sosial dengan peluncuran Jasmev, pembentukan media center, serta pemanfaatan media baru dalam kampanye politik seperti Youtube. Pihak Fauzi Bowo menyatakan juga ikut turun ke media sosial, namun mengakui kelebihan tim sukses dan pendukung Jokowi di kanal ini.

    Putaran kedua juga diwarnai berbagai tudingan kampanye hitam, yang antara lain berkisar dalam isu SARA, isu kebakaran yang disengaja, korupsi, dan politik transaksional.
    Menjelang putaran kedua, berbagai survei kembali bermunculan yang memprediksi kemenangan Jokowi, antara lain 36,74% melawan 29,47% oleh SSSG, 72,48% melawan 27,52% oleh INES, 45,13% melawan 37,53% dalam survei elektabilitas oleh IndoBarometer, dan 45,6% melawan 44,7% oleh Lembaga Survei Indonesia.

    Setelah pemungutan suara putaran kedua, hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia memperlihatkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai pemenang dengan 53,81%. Sementara rivalnya, Fauzi Bowo - Nachrowi Ramli mendapat 46,19%. Hasil serupa juga diperoleh oleh Quick Count IndoBarometer 54.24% melawan 45.76%, dan lima stasiun TV. Perkiraan sementara oleh metode Quick Count diperkuat oleh Real Count PDI Perjuangan dengan hasil 54,02% melawan 45,98%, Cyrus Network sebesar 54,72% melawan 45,25%. Dan akhirnya pada 29 September 2012, KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Jokowi - Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017 menggantikan Fauzi Bowo - Prijanto.

    Sebelum dan sesudah Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia berjanji bahwa ia akan menambah 1000 unit bus Transjakarta, lalu ia bisa dihubungi wartawan 24 jam, bahwa ia akan bekerja 1 jam di kantor dan sisanya tinjau pelayanan publik. Ia juga berkata bahwa dirinya tidak akan menggusur Pedagang Kaki Lima (PKL), dan juga akan membangun kampung susun yang bukan apartemen; lalu ia akan memperbaiki sistem pendidikan dan kesehatan, memberikan penghargaan ke semua ketua RT dan RW, dan ia juga menjanjikan akan menambah ruang publik bagi remaja DKI. Pada saat terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, permasalahan mulai berdatangan, dan semenjak musim hujan melanda Jakarta dan masalah macet tidak usai, publik DKI mulai pesimis dan meragukan kemampuan Jokowi dalam mengatasi masalah ibukota.
  • Pasca Pilkada 2012
    Setelah resmi menang di perhitungan suara, Jokowi masih diterpa isu upaya menghalangi pengunduran dirinya oleh DPRD Surakarta, namun dibantah oleh DPRD. Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi juga menyatakan akan turun tangan jika masalah ini terjadi, karena pengangkatan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak dianggap melanggar aturan mana pun jika pada saat mendaftar sebagai Calon Gubernur sudah menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatan sebelumnya jika terpilih, dan benar-benar mengundurkan diri setelah terpilih. Namun setelahnya, DPR merencanakan perubahan terhadap Undang-Undang No 34 tahun 2004, sehingga setalah Jokowi, kepala daerah yang mencalonkan diri di daerah lain, harus terlebih dahulu mengundurkan diri dari jabatannya pada saat mendaftarkan diri sebagai calon.

    Atas alasan administrasi terkait pengunduran diri sebagai Wali Kota Surakarta dan masa jabatan Fauzi Bowo yang belum berakhir, pelantikan Jokowi tertunda dari jadwal awal 7 Oktober 2012 menjadi 15 Oktober 2012. Acara pelantikan diwarnai perdebatan mengenai biaya karena adanya pernyataan Jokowi yang menginginkan biaya pelantikan yang sederhana. DPRD kemudian menurunkan biaya pelantikan menjadi Rp 550 juta, dari awalnya dianggarkan Rp 1,05Miliar dalam Perubahan ABPD. Acara pelantikan juga diramaikan oleh pedagang kaki lima yang menggratiskan dagangannya.
    Sehari usai pelantikan, Jokowi langsung dijadwalkan melakukan kunjungan ke masyarakat.
  • Kebijakan Selama Menjadi Gubernur
    Kebijakan Joko Widodo selama menjabat Gubernur DKI Jakarta banyak yang bersifat populis, seperti Kampung Deret, Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. Namun beberapa juga mendatangkan keberatan masyarakat, seperti dalam perbaikan saluran air, peremajaan bus kecil, dan sterilisasi busway.
    Di awal menjabat, ia mendahulukan program bantuan sosial melalui Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar, dan setelah mendapat kendali atas APBD, menjalankan pembenahan saluran air di DKI Jakarta melalui program JEDI. Beberapa program transportasi warisan pemerintahan sebelumnya seperti 6 Ruas Tol dan Monorail terhambat. Sebaliknya, ia berkonsentrasi kepada transportasi massal MRT Jakarta, penambahan armada Transjakarta, dan peremajaan bus kecil. Ia juga mengupayakan pengambilalihan pengelolaan Sumber Daya Air melalui akuisisi Aetra dan Palyja.
    Ia berperan dalam mengurangi diskriminasi dan nepotisme dalam jenjang karier Pegawai Negeri Sipil di DKI Jakarta melalui penerapan lelang jabatan. Sebagai salah satu dampaknya adalah terpilihnya pejabat dari kalangan minoritas yang mendapat penolakan masyarakat. Misalnya dalam kasus Lurah Susan. Jokowi menyatakan dukungan bagi Lurah Susan.
    Di masa pemerintahannya pula, DKI Jakarta mengadakan beberapa event kreatif seperti Jakarta Night Festival, Pesta rakyat, dan Festival Keraton Sedunia.Ia juga memperbaiki kebersihan lingkungan di Jakarta, antara lain dengan melarang atraksi Topeng Monyet.

 Penghargaan
  1. Atas prestasinya, oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008". Kebetulan di majalah yang sama pula, Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab dengan panggilan Ahok pernah terpilih juga dalam "10 Tokoh 2006" atas jasanya memperbaiki layanan kesehatan dan pendidikan di Belitung Timur. Ahok kemudian menjadi pendampingnya di Pilgub DKI tahun 2012.
  2. Ia juga mendapat penghargaan internasional dari Kemitraan Pemerintahan Lokal Demokratis Asia Tenggara (Delgosea) ini atas keberhasilan Solo melakukan relokasi yang manusiawi dan pemberdayaan pedagang kaki lima.
  3. Pada tanggal 12 Agustus 2011, ia juga mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama untuk prestasinya sebagai kepala daerah mengabdikan diri kepada rakyat.Bintang Jasa Utama ini adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil. Pada Januari 2013, Joko Widodo dinobatkan sebagai wali kota terbaik ke 3 di dunia atas keberhasilannya dalam memimpin Surakarta sebagai kota seni dan budaya, kota paling bersih dari korupsi, serta kota yang paling baik penataannya. Oleh KPK, dia diberi penghargaan atas keberaniannya melaporkan berbagai barang gratifikasi yang diterima.
  4. Atas kemampuannya mensosialisasikan program-progam pemerintah sehingga mendapat dukungan masyarakat banyak, ia diganjar sebagai Marketer of The Year 2012 oleh Markplus Conference 2013, Marketing: Into Innovation and Technology.
  5. Penghargaan Joko Widodo.

Gaya kepemimpinan
Jokowi dikenal akan gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan membumi. Ia seringkali melakukan "blusukan" atau turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat. "Blusukan" juga dilakukan untuk menemui langsung warga dan mendengar keluh kesah mereka. Gaya yang unik ini dijuluki The New York Times sebagai "demokrasi jalanan". Jokowi juga dianggap unik dari pemimpin lainnya karena tidak sungkan untuk bertanya langsung kepada warga dan mendekati mereka bila akan melancarkan suatu program. Namun, gaya ini juga menuai kritik. Misalnya, ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman menyatakan bahwa "blusukan" hanya menghabiskan waktu dan energi, sementara yang dibutuhkan adalah kebijakan langsung dan bukan sekadar interaksi. Anies Baswedan juga menilai "blusukan" merupakan pencitraan belaka tanpa memberikan solusi.

Selain "blusukan", kepemimpinan Jokowi juga dikenal akan transparansinya. Misalnya, Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama sama-sama mengumumkan jumlah gaji bulanan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada umum. Ia juga memulai sejumlah program yang terkait dengan transparansi seperti online tax, e-budgeting, e-purchasing, dan cash management system.Selain itu, semua rapat dan kegiatan yang dihadiri oleh Jokowi dan Basuki direkam dan diunggah ke akun "Pemprov DKI" di YouTube.

Sumber Artikel :  http://id.wikipedia.org

Siapa yang tahu , siapa yang bisa menebak?!
Tidak ada yang tahu da tidak ada yang bisa menebak , semua adalah takdir dariNYA atas umur/kematian seseorang hambanya. Inilah yang dialami saudara kita , mantan BMI taiwan yang berniat pulang kampung untuk bertemu dengan ibu tercinta dan keluarganya berakhir dengan memilukan karena sebuah kecelakaan lalulintas.
Sebanyak tiga korban tewas dalam kecelakaan maut di JL Raya Madiun - Ponorogo, Desa Slambur, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun antara mobil Daihatsu dan bus Pariwisata Bias Pelangi bernomer polisi AD 1512 CG.
Ketiga korban itu yang tak lain ibu kandung dan dua anaknya itu adalah Misinah (70), Imam Suwongso (40) dan adik kandungnya, Nyamiratun (35) yang baru pulang dari menjadi Buruh migran Indonesia ( BMI ) di Taiwan.

Tragedi na'as itu terjadi saat mobil yang ditumpangi sekeluarga itu, hendak pulang setelah menjemput Nyamiratun pulang dari Taiwan di Bandara Juanda, Sidaorjo. Dalam perjalanan pulang itu, mobil yang baru dibeli 3 bulan hasil jerih payah BMI itu bertabrakan di JL Raya Madiun - Ponorogo hingga 6 penumpang 3 di antaranya tewas, 2 mengalami luka serius dan 1 orang lainnya mengalami luka ringan.

Kendati kecelakaan terjadi pada Minggu 21 Desember 2014 jam 5:30 WIB pagi di seputaran jalan raya SDN Slambur Dolopo Madiun,akan tetapi ketiga jenazah korban baru pulang ke rumah duka menggunakan tiga mobil ambulans ke RT 01, RW 02, Dusun Suki, Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo sekitar pukul 10.00 WIB. Setibanya di rumah duka, ketiga jenazah disambut tangis histeris keluarga. Selanjutnya, sekitar pukul 13.10 WIB ketiga jenazah yang masih satu keluarga itu dimakamkan dalam satu liang di TPU setempat.

Salah seorang kerabat para korban, Parno menduga kecelakaan itu disebabkan karena sopir mobil  dalam kondisi mengantuk dan capek berat. Alasannya, sopir mobil Imam Suwongso sejak sebelum berangkat menjemput Nyamiratun di Bandara Juanda, Sidaorjo bekerja mengoperasikan traktor. Kemudian langsung berangkat menjemput Nyamiratun dengan disopiri sendiri.

"Perkiraan kami Mas Imam Suwongso lelah. Tapi yang tahu persis polisi karena kejadiannya Madiun. Sedang Wahyu dan Diana masih dirawat di RSUD Dolopo. Bude (Misinah), Mas Imam dan Mbah Nyamiratun dimakamkan satu liang karena masih satu keluarga. Paling barat Bude Mesinah, kemudian Mas Imam dan Nyamiratun paling timur," terangnya kepada Surya, Minggu (21/12) seusai pemakaman.

Kepala Desa (Kades) Sambilawang, Mujiono di sela-sela takjiah di rumah duka mengaku ketiga warganya tewas karena kecelakaan saat pulang dari Bandara Juanda menjemput Nyamiratun.

"Mobil baru itu tabrakan dengan bus. Akibatnya, Bu Misinah bersama dua anaknya, Imam Suwongso (sopir) dan Nyamiratun yang dijemput dari Taiwan meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan anak dan keponakan Imam Suwongso yang mengalami luka serius di rawat di RSUD Dolopo," ungkapnya.

Sementara Ketua RT 01, RW 02, Dusun Suki, Desa Sambilawang, Kecamatan Bungkal, Pujianto (40) yang ikut mempersiapkan liang lahat untuk ketiga jenazah menegaskan jika Nyamiratun itu baru pulang dari Taiwan.

Saat itu, dijemput menggunakan mobil yang baru dibeli tiga bulan lalu dari jerih payahnya bekerja di Taiwan. Akan tetapi, sepulang dari Bandara Juanda itu, mobil disopiri Imam Suwongso bertabrakan dengan bus.

"Memang yang berangkat menjemput Nyamiratun ke Juanda itu ibu dan kakaknya serta dua keponakan ikut bersama calon suami Nyamiratun. Tetapi calon suami Nyamiratun kami belum kenal. Bu Misniah, Nyamiratun serta Imam Suwongso meninggal di lokasi kejadian. Sedangkan anak Imam dan keponakannya masih dirawat di RSUD Dolopo," pungkasnya.

(Sumber berita : surabaya.tribunnews.com )

PERHATIAN : Mari kita sama-sama berdo'a untuk Semua Almarhum korban kecelakaan tersebut yang merenggut nyawa saudara kita sesama BMI beserta Ibu tercinta dan keluarganya  agar semua amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT serta diampuni segala dosa-dosanya dan untuk semua keluarga yang ditinggalkan untuk diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi ujian ini , AMIIN ya Robbal Alamin.

Author Name

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.