Erwiana Sulistyaningsih, warga Desa Pucangan RT 005/003,Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.
Anak pasangan Rohmat Saputro dan Suratmi ini jadi TKI bekerja sebagai Penata Laksana Ruma Tangga (PLRT) pada keluarga Law Wan Tung yang tinggal di Apartemen J 38F Blok 5 Beverly Garden 1, Tong Ming Street, Tesung, O Kowloon, Hongkong.
Erwiana lahir di Ngawi pada 7 Januari 1991. Pemilik Paspor Nomor AS 321825 ini diberangkatkan PT Graha Ayu Karsa, Tangerang, Banten pada 15 Mei 2013 - setelah sebelumnya didata dan didaftar di kantor cabang PT Graha Ayu Karsa di Ponorogo.
tanggal 9 januari 2014, majikan memberangkatkan erwiana kebandara internasional hongkong dan sengaja memulangkan erwiana secara diam-diam. Erwiana hanya dibekali oleh majikannya berupa kemeja dan uang HKD.100
Dibandara, Erwiana bertemu dengan teman sesama BMI bernama Riyanti.
01:15 , Erwiana di Chek Lap Kok ruang tunggu bandara Hongkong , menunggu untuk boarding untuk pulang ke rumah( indonesia ) Seorang petugas imigrasi di bandar hongkong tersebut mendapati yang erwiana ini terlihat sangat gugup dan ketakutan dengan wajah yang banyak lukan memar serta kondisi tangan bengkak, gosong serta tergopek.
ketika ditanya oleh petugas imigrasi, dia membatah kalau dirinya adalah korban kekerasan. dan kemudian Erwiana memberi isyarat pada riyanti untuk membantu menjelaskan kepada petugas imigrasi bahwa erwiana ini Alergi kulit, dan petugas imigrasipun meloloskan.
Setelah naik pesawat, sesama teman BMI bertanya dan mendesak erwiana, dan erwiana mengaku selama bekerja di rumah majikannya itu kerap kali ia dipukuli dengan menggunakan hanger(gantungan baju), kadang juga dengan kayu bahkan dia juga pernah disiram dengan air panas,menampar mulutnya dengan menggunakan vacum cleaner sehingga menyebabkan giginya rusak bahkan sampai telinga bagian kirinya pun mengeluarkan darah. dan kondisi kaki dienuhi luka, majikannya hanya membungkus kakinya dengan menggunakan plastik
Kejadian kekerasan yang dialami oleh erwiana itu bermula ketika dia pertama bekerja dirumah majikannya dan mengambil biskuit milik majikannya untuk dimakan karena dia lapar, disitulah majikannya marah dan memukulinya. setelah kejadian itulah hampir setiap hari erwiana mendapatkan siksaan.
Dengan badan yang dipenuhi luka, erwiana tetap dipaksa untuk bekerja oleh majikannya. selama bekerja dirumah majikannya tersebut.
Tidak hanya sampai disitu, jatah( hak ) makan dan tidur erwiana pun sangat kurang. setiap hari erwiana hanya mendapat jatah makan 1 mangkok kecil nasi dan 2 lembar roti serta erwiana hanya mendapatkan 3jam saja untuk istirahat(tidur) yaitu dari jam 2 sampai jam 5.
Majikan erwiana tidak mengizinkan erwiana untuk berhubungan dengan orang luar dan tidak mengizinkan dia untuk keluar rumah. majkan dirumah ataupun diluar, rumah selalu terkunci.
Sekali ketika erwiana diam-diam keluar rumah dan menelpon kantor agency dan komplain atas apa yang sudah dilakukan majikannya , tapi staff agen memintanya untuk bersabar dan tetap bekerja dirumah majikannya.
dan setelah itu majikannya marah dan geram pada erwiana karena dia sudah berani komplain serta mengancam akan membunuh keluarganya yang diindonesia.
Anak pasangan Rohmat Saputro dan Suratmi ini jadi TKI bekerja sebagai Penata Laksana Ruma Tangga (PLRT) pada keluarga Law Wan Tung yang tinggal di Apartemen J 38F Blok 5 Beverly Garden 1, Tong Ming Street, Tesung, O Kowloon, Hongkong.
Erwiana lahir di Ngawi pada 7 Januari 1991. Pemilik Paspor Nomor AS 321825 ini diberangkatkan PT Graha Ayu Karsa, Tangerang, Banten pada 15 Mei 2013 - setelah sebelumnya didata dan didaftar di kantor cabang PT Graha Ayu Karsa di Ponorogo.
tanggal 9 januari 2014, majikan memberangkatkan erwiana kebandara internasional hongkong dan sengaja memulangkan erwiana secara diam-diam. Erwiana hanya dibekali oleh majikannya berupa kemeja dan uang HKD.100
Dibandara, Erwiana bertemu dengan teman sesama BMI bernama Riyanti.
01:15 , Erwiana di Chek Lap Kok ruang tunggu bandara Hongkong , menunggu untuk boarding untuk pulang ke rumah( indonesia ) Seorang petugas imigrasi di bandar hongkong tersebut mendapati yang erwiana ini terlihat sangat gugup dan ketakutan dengan wajah yang banyak lukan memar serta kondisi tangan bengkak, gosong serta tergopek.
ketika ditanya oleh petugas imigrasi, dia membatah kalau dirinya adalah korban kekerasan. dan kemudian Erwiana memberi isyarat pada riyanti untuk membantu menjelaskan kepada petugas imigrasi bahwa erwiana ini Alergi kulit, dan petugas imigrasipun meloloskan.
Setelah naik pesawat, sesama teman BMI bertanya dan mendesak erwiana, dan erwiana mengaku selama bekerja di rumah majikannya itu kerap kali ia dipukuli dengan menggunakan hanger(gantungan baju), kadang juga dengan kayu bahkan dia juga pernah disiram dengan air panas,menampar mulutnya dengan menggunakan vacum cleaner sehingga menyebabkan giginya rusak bahkan sampai telinga bagian kirinya pun mengeluarkan darah. dan kondisi kaki dienuhi luka, majikannya hanya membungkus kakinya dengan menggunakan plastik
Kejadian kekerasan yang dialami oleh erwiana itu bermula ketika dia pertama bekerja dirumah majikannya dan mengambil biskuit milik majikannya untuk dimakan karena dia lapar, disitulah majikannya marah dan memukulinya. setelah kejadian itulah hampir setiap hari erwiana mendapatkan siksaan.
Dengan badan yang dipenuhi luka, erwiana tetap dipaksa untuk bekerja oleh majikannya. selama bekerja dirumah majikannya tersebut.
Tidak hanya sampai disitu, jatah( hak ) makan dan tidur erwiana pun sangat kurang. setiap hari erwiana hanya mendapat jatah makan 1 mangkok kecil nasi dan 2 lembar roti serta erwiana hanya mendapatkan 3jam saja untuk istirahat(tidur) yaitu dari jam 2 sampai jam 5.
Majikan erwiana tidak mengizinkan erwiana untuk berhubungan dengan orang luar dan tidak mengizinkan dia untuk keluar rumah. majkan dirumah ataupun diluar, rumah selalu terkunci.
Sekali ketika erwiana diam-diam keluar rumah dan menelpon kantor agency dan komplain atas apa yang sudah dilakukan majikannya , tapi staff agen memintanya untuk bersabar dan tetap bekerja dirumah majikannya.
dan setelah itu majikannya marah dan geram pada erwiana karena dia sudah berani komplain serta mengancam akan membunuh keluarganya yang diindonesia.
majikan erwiana |
Post a Comment