Nama saya "Cinta" , dan ini bukan nama saya yang sebenarnya.
Disini , dihalaman ini saya ingin mengisahkan kehidupan saya dan pengalaman saya serta apa yang saya rasakan selama saya menjadi Pekerja Migran atau biasa disebut TKI di Hong Kong.
Pada Agustus 2010 saya berangkat ke Hong kong melalui PT.Bama Mapan Bahagia ( BMB ) yang berkantor di Daerah Bogor.
Saya berangkat ke Hong Kong kurang lebih pukul 21.00 wib , menggunakan Maskapai penerbangan Garuda Indonesia,namun sesampainya di Hong kong saya mulai menemukan kesulitan.
Ya, sesampainya di Bandara International Hong Kong , saya ditahan oleh Pihak Imigrasi Bandara dengan tuduhan pemalsuan data dan juga karena Data dan wajah saya mirip dengan Buruh Migran Indonesia yang sudah terlebih dahulu ke Hong kong dan dia kabur dengan membawa lari uang majikan yang saya tidak tahu berapa jumlahnya.
sekitar 3 jam saya ditahan di kantor Imigrasi Bandara International Hong kong , karena saya memang tidak memalsukan data dan saya juga tidak pernah bekerja ke Hong Kong sebelumnya , maka saya akhirnya di bebaskan.
Dengan sedikit petunjuk yang diberikan oleh Staff Imigrasi Bandara yang baik dan ramah , akhirnya saya bisa keluar bandara dan berusaha mencari Koper saya sebelum saya menelfon Kantor Agent dimana saya akan dihubungkan dengan Majikan saya.
Namun apa daya , karena waktu sudah menunjukan jam 1 lebih, kantor pun tutup , tiada satupun jawaban yang saya dapatkan .
Saya sedikit putus asa , takut dan khawatir , karena bagaimanapun ini adalah pengalamana saya yang pertama berada di Hong Kong dengan bahasa yang saya belum kuasai.
Namun apapun yang akan terjadi pada saya nanti , saya putuskan untuk tetap tenang dan duduk menunggu di ruang tunggu Bandara dengan ditemani oleh cacing perut yang bernyanyi gembira sehingga menyebabkan rasa perih, dan untuk menghilangkan rasa perih itu , saya hanya meminum air kran didalam Toilet bandara.
Mau bagaimana lagi , saya tidak mempunyai bekal apapun , jangan kata uang , biskuitpun tidak boleh saya bawa ( begitu peraturan dari PT.Bama Mapan Bahagia ), sempat bawa air minum , namun di sita oleh pihak bandara Soekarno-Hatta.
jam demi jam saya menunggu sehingga saya ketiduran sambil duduk di ruang tunggu bandar International hong kong , akhirnya saya ketemu Pagi yang cerah untuk pertama kalinya di Hong Kong .
Saya berjalan Mondar Mandir , bolak-balik dengan harapan ada utusan ejen yang menjemput saya, dan Iya saja , tepat di jam 8 pagi ada utusan ejen yang menghampiri saya dan menebak saya adalah "Cinta ".
Kemudian saya diantar ke kantor agent di North Point.
Baru sampai di kantor ejen, belum dikasih makan atau minum , saya dan teman-teman baru lainnya langsung di giring untuk Medikal , selesai medikal langsung dibawa ke KJRI untuk mendapatkan pengarahan / Penyuluhan dari pihak KJRI ,dan setelah itu dibawa ke Imigrasi Hong kong yang terletak di wanchai untuk membuat HKID atau di indonesia di sebut KTP.
Sudah bisa dibayangkan betapa rasa lapar itu menyiksa saya , tapi ya sudahlah.
Sehingga sore kami baru sampai lagi di kantor ejen dan diberi Makan .
Ke esokan harinya , majikan saya menjemput saya .
Ya, saya bekerja pada 1 keluarga yang terdiri dari Ayah , ibu dan 2 anak laki-laki , yang satu berumur 6 tahun , dan yang satu lagi berumur 14 tahun.
Saya Di kontrak selama 2 tahun dengan gaji 3500 /bulan dan harus membayar potongan ejen sebanyak $3350 selama 6 bulan , jadi hanya menyisakan 150/bulan untuk biaya hidup saya selama 6 bulan ke depan.
Hari pertama berjalan sangat menyenangkan , majikan begitu baik.
Membawa saya pergi Shopping , makan enak dan sungguh senangnya selalu disuguhkan senyum renyah oleh nyonya saya tersebut.
Namun setelah itu keadaan nyata mulai nampak , anak asuh saya yang kecil ( sebut saja "san-san" ) sangat nakal , dan super aktif.
Dengan saya yang berbekal bahasa kantonis sangat minim sehingga saya lebih sering berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris , namun anak San-san tidak paham bahasa inggris , sehingga sering terjasi kesalah-pahaman.
Dan benar saja , majikan akan menyalahkan saya walau saya tidak salah sekalipun.
Rumah Majikan dipasang kamera , sehingga walau majikan tidak berada dirumah , dia selalu mengawasi setiap gerak-gerik saya dirumah.
Jika ada sesuatu hal yang saya lakukan dan dia tidak menyukainya , sepulang kerja nyonya saya akan memarahi saya , memaki-maki dan sering juga di lemparkan benda apapun yang berada di dekatnya ke arah saya yang sering mengenai anggota badan saya.
Pernah juga ketika jam 2 malam , dimana semua orang sudah terlelap tidur , dia membangunkan saya dan tiba-tiba memaki-maki saya sehingga tetangga sebelah yang mempunyai pembantu juga mendengar makian majikan ke saya.
Sedikit kesalahanpun yang saya lakukan , itu akan menimbulkan murka bagi nyonya saya , merusak atau memecahkan apapun yang saya tidak sengaja melakukannya ,maka sayapun harus menggantinya dengan biaya yang lumayan fantastik.
Berjalan hampir 3 bulan saya berada di majikan tersebut membuat saya mengambil keputusan untuk Memutuskan kontrak kerja, sebelumnya majikan sempat keberatan dan mengancam akan mempersulit saya untuk mendapatkan majikan baru jika saya memutuskan kontrak kerja dengannya , namun saya sudah keukeuh dengan keputusan saya dan tidak perduli dengan apa yang akan terjadi pada saya kedepannya.
Awal November 2010 saya dikembalikan ke ejen , dengan Uang pesangon $100 dan uang tiket 2000 ( Noted : Semua uang itu diserahkan ke ejen , bukan ke saya ) , saya hanya tanda tangan saja.
kemudian saya tinggal di dalam Boarding House ejen bersama anak-anak lain untuk menunggu panggilan Interview majikan baru.
kurang lebih seminggu saya berada di Boarding House , akhirnya saya mendapatkan Majikan baru , wanita setengah baya berumur 56 tahun dengan potongan rambut cepat seperti lelaki , serta suaminya ,seorang lelaki tua berusia 65 tahun dengan rambutnya yang sudah memutih.
Setelah menyetujui semua persyaratan , akhirnya saya diberangkatkan ke China untuk menunggu Visa kerja baru saya turun dengan dibekali uang $175 oleh ejen ( seharusnya uang yang saya terima adalah $2100 ).
Sebulan saya menunggu Visa turun di China , suka duka saya rasakan disana.
Ini adalah kehidupan yang sebenar saya alami , makan seadanya , mandipun seadanya.
makan kadang hanya dengan Nasi dan Garam , pakai sambel jika ada yang ngasih , pakai sayur jika dapat kiriman sayuran dari pengurus.
Mandipun jarang pakai sabun , sikat gigipun jarang pakai odol , bukan karena malas , tapi karena tergantung bareng siapa kita mandi,hahahaha
yang lebih menyedihkan adalah saat itu adalah musim dingin , di China bisa tembus angka 10 derajat , dan saya tidak mempunyai baju dingin selembar pun , tidak mempunyai selimut.
Keadaan itu sangat menyakitkan , namun saya tidak pernah memberi tahu siapapun , terutama orangtua di kampung, Biarlah ini akan menjadi cerita saya kelak ketika saya sudah sukses.
sebulan saya berada di China , akhirnya Visa kerja saya turun juga , dan saya kembali ke Hong Kong dengan harapan baru karena bekerja pada majikan baru.
10 Januari 2011 saya dijemput Majikan baru saya , saya bekerja di daerah Shau Kei Wan untuk menjaga Nenek yang sudah renta dan susah berjalan.
Dengan gaji 3500/bulan dan bayar potongan $3000/bulan selama 5 bulan sedikit membuat saya lega, karena saya bisa menyisihkan sedikit uang untuk keluarga saya di kampung.
majikan saya bukanlah orang kaya , bukan orang yang berada, sengaja dia mengambil pembantu karena tidak ada yang mengawasi Orangtuanya yang sudah renta dirumah.
Baru setengah bulan saya bekerja pada majikan baru saya , orangtua mengabari saya bahwa mereka butuh bantuan saya untuk biaya operasi adik saya , tidak banyak , hanya 5 juta.
Saya mulai bingung , namun saya beranikan untuk meminjam uang kepada majikan saya sebesar $3000 , pertama reaksi majikan adalah tidak percaya dan heran.
Diapun tidak menyanggupi untuk meminjamkan saya uang saat itu juga , dan saya maklumi, karena mengingat saya baru bekerja disana.
namun tengah malam , majikan membangunkan saya , dan memberi uang $3000 dengan mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur karena memikirkan alasan saya kenapa saya berani hutang.
Berlinang airmata saya kala itu , beribu ucapan terima kasih saya sapaikan kepada majikan saya.
10 bulan berjalan saya bekerja di majikan saya , Nenek yang saya jaga meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya.
Disini titik ujian dari Allah untuk saya , majikan mulai berpikir untuk mencarikan saya majikan baru karena dia tidak membutuhkan lagi pembantu.Padahal waktu itu saya sedang menjalani sekolah paket C /setara SMA di Hong Kong.
"Cinta , sepertinya saya sudah tidak membutuhkan tenaga kamu , karena nenek sudah meninggal" Ucap majikan lirih kepada saya.
"Ya sudah , tidak apa-apa , jadi kapan saya mau dikembalika ke ejen ?" jawab saya sambil sedikit menitikan air mata sebagai bentuk kekhawatiran saya jika saya akan mendapatkan majikan baru yang seperti majikan saya dulu.
majikan sayapun menitikan airmatanya , memerah mukanya , " aku sebenarnya juga kasihan sama kamu jika kelak kamu akan dapat majikan yang jahat , tapi aku benar-benar tidak butuh pembantu lagi setelah kemanitan nenek. Kalaupun kamu mau tetap kerja disini , aku tidak bisa membayarmu penuh ( $3500 ) , jika kamu mau aku hanya mampu membayarmu $2700, tapi kalau aku ada kelebihan , aku akan tambahi " timpal majikan kepada saya, dan sayapun menyanggupinya.
Hingga Saat itu sampai kontrak habis sampai kontrak saya yang ke-2 selesai , saya mendapatkan Gaji 2700/bulan , jauh dari gaji Normal waktu itu yang $3500/bulan.
Namun walaupun begitu ,kadang majikan akan memberi tambahan $300-$500 , itu tidak tentu dan tidak rutin.
3 tahun dengan gaji Underpay membuat saya kalang kabut untuk meemuhi kebutuhan hidup saya yang waktu itu cenderung suka berfoya-foya , saya juga kuliah disalah satu Universitas Swasta jurusan Manajemen Bisnis dan berbisnis yang tidak jelas hasilnya dan sedikit saya sisihkan rutin untuk orangtua saya , sehingga tiba waktunya kontrak ke-2 saya habis dan saya harus pulang ke rumah di Indonesia.
Namun saya benar-benar hanya mempunyai sedikit sisa uang dari gaji saya , kemudian teman dekat saya menyarankan saya untuk hutang ke Bank , sehingga saya berpikir ini adalah jalan terbaik untuk saya bisa pulang kerumah dengan membawa uang.
setelah Proses peminjaman uang di bank selesai dan saya berhasil membawa uang kurang lebih $25.000 dengan cicilan $2300/bulan selama 13 bulan dan dibagi 2 dengan teman saya ,jadi setiap orang kebagian $12.500.
namun sial bagi saya , teman yang sudah saya anggap saudara itu pergi entah kemana ,sehingga meninggalkan cicilan hutang padaku, dengan saya yang hanya bergaji $2700 , merupakan bencana besar dalam hidup saya, sayapun akhirnya memutuskan untuk berhenti Kuliah .
Sehingga sebelum hari-H kepulangan saya ke Indonesia tiba , Teman kecil saya yang bekerja ke hong kong meminta saya menjadi saksi untuk dia berhutang kesalah satu jasa peminjaman uang , sayapun menyanggupinya , dengan syarat sebagian saya yang pakai namun saya tidak bisa bantu cicil hutang/bulannya , melainkan saya akan membayar Cash saat hutang saya di bank selesai, dan Alhamdulillah teman saya menyanggupinya.
dan semua uang Pinjaman itu saya serahkan ke orangtua saya untuk membangun rumah , sebagaimana yang dicita-citakan oleh orangtua saya supaya tidak selalu kemasukan air saat hujan , ya maklum saja ... yang kami punya hanyalah sebuah gubuk reot.
Sepulang dari Indonesia , saya fokus ke Bayar hutang , namun siapa yang sangka bahwa masalah atau biasa saya menyebutnya sebagai " Ujian " selalu datang silih berganti , dan semua itu memerlukan dana yang tidak sedikit.
Ketika Potongan di Bank saya hampir selesai beberapa bulan lagi, saya tergiur dengan bisnis Investasi yang notabene hanya memerlukan uang pendaftaran $1500 , namun jika mau berinvestasi lebih banyak , maka untungnya akan lebih banyak setiap harinya.
Tapi kendala waktu itu adalah saya yang tidak punya uang ,dan mengingat cicilan uang saya di bank hanya tinggal beberapa bulan lagi dan menyepelekan hutang pada teman saya sebanyak $11.000 yang se harusnya saya bayarkan ketika cicilan hutang saya di bank selesai , malah datang teman saya yang lain dan menawarkan untuk berhutang di jasa peminjaman uang yang terletak di North Point sebanyak $22.000 dengan cicilan $2.175/bulan , di bagi 2 dengan teman saya tersebut.
Saya mulai beringas dan main sikat uang tersebut untuk saya gunakan ber investasi dengan harapan uang saya akan berkembang lebih banyak untuk kedepannya.
Bisa dibayangkan , dengan gaji $2700 , saya harus membayar Cicilan di Bank saya sebesar $2300 dan cicilan di Jasa peminjaman uang sebesar $1.100 , jelas jauh dari kata cukup dari gaji saya.
Sehingga membuat saya untuk meminjam uang di Majikan untuk menutup hutang saya tersebut , dan itu berjalan berbulan-bulan.
Tapi demi Allah , Allah selalu memberikan jalan yang tidak diduga-duga bagi hambanya yang serius membayar hutang-hutangnya.
Bulan demi bulan saya bisa membayar hutang ,walau kadang telat bayar dan mendapatkan telpon dari Debt Collector yang ancamannya bisa menimbulkan keringat panas-dingin, hingga tiba pada kabar dimana ayah saya sakit Komplikasi dan sudah sangat parah, harus di Operasi dan itu perlu biaya yang tidak main-main banyaknya , yaitu puluhan juta.
Saya selalu bertanya , darimana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan kondisi saya seperti sekarang ini?!
Iya memang , orangtua saya tidak mengetahui kondisi saya , saya tidak pernah dan tidak akan pernah menceritakan kondisi saya ini pada orangtua saya, karena saya tidak mau mereka kepikiran dengan semua ini dan malah tidak mau meminta tolong kesaya kedepannya saat mereka sangat butuh sekalipun.
Saya mulai galau berkepanjangan , saya khawatir dengan kondisi ayah saya , saya ingin ayah saya sembuh , tapi saya juga tidak ingin nambah hutang.
akhirnya saya putuskan dan dengan tidak tahu malu meminjam uang kepada majikan sebesar $9000 , dan saya mengatakan saya bisa membayarnya dengan mencicil $1000 setiap bulan.
Saya jujur beralasan bahwa uang tersebut untuk biaya Operasi ayah saya , dan majikan langsung menyetujuinya.
Sungguh mereka adalah majikan yang teramat sangat baik , mereka adalah orang yang paling baik yang pernah saya jumpai semasa hidup saya.
Untuk membayar hutangpun saya kekurangan banyak untuk setiap bulannya , namun saya tidak kehabisan akal, saya akhirnya memcari Parttime an / kerjaan sampingan dihari libur saya , seperti bersih-bersih rumah , masak atau setrika pakaian, setiap minggu, ditempat orang yang berbeda-beda.
Alhamdulillah setiap minggu saya bisa mengantongi uang minimal $200, dan yap..... saya tidak pernah jajan saat libur waktu itu.
Ayah saya menjalani operasi selama 3 kali , 1 kali di rumah sakit umum , dan 2 kali di rumah sakit Swasta.
Hingga tiba dimana Kontrak saya habis ,hutang saya di bank dan jasa peminjaman uang selesai, kemudian majikan menyuruh saya untuk menambah kontrak lagi dengan gaji Normal waktu itu, yaitu sebesar $4100/bulan.
setelah Contract baru jadi , tentu saya harus pulang ke indonesia untuk Exit Visa dan saya putuskan untuk tidak pulang kerumah , melainkan saya hanya ingin keluar ke Macau karena saya benar-benar tidak mempunyai sedikit sisa uangpun, serta saya masih punya tanggungan uang $11.000 dengan teman kecil saya , hati saya belum tenang jika saya belum membayar hutang tersebut.
Namun kembali saya mendapat kabar dari Ibu saya , bahwa ayah saya kambuh penyakitnya , dan mau tidak mau harus operasi ulang di RSU yang berasa di Jantung Palembang.
Ujian baru , saya kembali galau, saya takut ini adalah waktu terakhir saya bisa bercuap-cuap dan menatap wajah ayah saya , saya tidak mau ibu saya merasakan kesedihan disana sendirian karena mengingat adik saya yang sudah hamil besar dan tidak bisa menemani ibu saya selama dirumah sakit.
Akhirnya saya putuskan untuk kembali berhutang ke Jasa peminjaman uang yang terletak di Causeway Bay , saya yang meminjam dan teman kecil saya yang menjadi saksinya , saya meminjam uang sebesar $40.000 dengan cicilan $3427/bulan.
$11.000 saya berikan ke teman kecil saya , untuk membayar hutang saya yang tanpa bunga tersebut , dan sisanya akan saya bawa pulang ke Indonesia.
namun waktu kepulangan saya tersebut tidak disetujui oleh majikan saya , karena pas akhir tahun , sehingga tiket pesawat mahal.
namun saya keukeuh harus pulang saat itu juga dan saya berusaha mencari harga tiket yang murah yang notabene majikan mau membayarnya.
saya membujuk pegawai Jasa tiket pesawat untuk mencarikan tiket pesawat paling murah , namun saat itu yang paling murah adalah $3500 PP , majikanpun jelas tidak menyetujui , namun akhirnya saya berbohong kepada majikan bahwa harga tiket hanyalah $2700 ( padahal $3500) , sehingga majikan akhirnya menyetujuinya untuk membayar dan sisanya saya yang bayar menggunakan uang yang baru saya pinjam.
oke , saya akhirnya pulang ke Indonesia dengan membawa uang puluhan juta rupiah di ATM saya , dan semua saya serahkan ke Orangtua , saya hanya mengambil 5juta untuk biaya selama saya di Indonesia dan biaya pulang pergi nyater Mobil untuk ayah saya bolak-balik rumah sakit dan untuk membeli oleh-oleh untuk majikan.
Dan sangat kecewa ketika sudah ada 3 kali bolak balik rumah saya ke RSU di palembang yang notabene memakan waktu 10 jam PP tersebut , ayah saya tak kunjung di Operasi , dan harapan kami serta harapan ayah saya pupus begitu saja.
Kian hari uang simpanan itu kian berkurang oleh kebutuhan lain dirumah , entah itu untuk bayar hutang-hutang ibu kala saya tidak bisa mengirimi uang , karena harga karet yang hanya 4000/kg dan ditambah adik saya yang sebentar lagi harus melahirkan dan harus di sesar.
Hingga Uang simpanan pada Nominal Rp.10juta , dimana uang itu untuk jaga-jaga biaya melahirkan adik saya , tiba-tiba ayah saya kambuh penyakitnya , beliau tidak bisa Pupu dan tidak bisa keluar air nya saat kebelet pipis.
"Bapak kudu dioperasi nduk , sampeyan sanggup bantu mboten?" tanya ibu kepada saya disertai isak tangisnya yang langsung pecah.
"Sanggup mak , yang penting bapak sekarang langsung dibawa kerumah sakit , masalah biaya nanti habis berapa tinggal ngabari saya , Insya Allah segera saya kirim " jawab saya secara spontan.
Padahal saya benar-berar Buntu , dan solusi yang mau saya ambil adalah meminjam uang lagi di bank dengan saksinya teman kecil saya.
Namun ketika saya meminta tolong kepadanya untuk menjadi saksi , dia tidak menyanggupinya.
Saya maklumi saja dengan keputusannya , sehingga saya putuskan untuk meminjam uang di majikan lagi walaupun itu sangat berat untuk mengucapkannya.
Suasana hati saya berkecamuk , saya meratapi segala apa yang saya alami saat itu.
Ujian apalagi yang dialami oleh ayah saya , dia yang sudah renta , jauh dari anak , dan harus menderita penyakit yang tidak kunjung membaik dan sudah memakan biaya yang sangat banyak.
Saya tidak menyesali seberapa banyak hutang saya , saya hanya meratapi mau sampai kapan saya jauh dari keluarga hanya untuk membayar hutang?!
saya ingin mendekap ayah saya kala sakit , saya ingin merangkul ibu saya kala iya sedang sedih disaat-saat seperti sekarang ini.
Saya ingin selalu ada bagi mereka selama mereka masih ada didunia ini , saya ingin mencurahkan segala tenaga saya untuk mereka , saya ingin menjadi orang yang membantu ayah saya mandi , ganti pakaian , menuntunnya kemana ia ingin pergi.
Segala yang saya perbuat , segala yang saya dapat memang riba karena hasil meminjam di Bank , namun inilah yang mampu saya lakukan karena kesalahan saya beberapa tahun yang lalu.
Kadang rasa sedih juga menghinggapi ketika kita pulang kekampung dan tetangga mengatakan " itu di A pulang dari Taiwan , sekarang bisa bangun rumah bagus , punya mobil dan kebun banyak ".
Demi Allah , saya sedih.
Karena kita gak tau apa yang akan terjadi nanti ketika dalam perjalanan kamu sedang menyicil hutang bank , akan muncul masalah-masalah baru yang akan memberatkanmu sehingga memaksamu untuk terus bekerja di Negeri beton ini dan tidak mempunyai simpanan apapun.
Karena saya yakin , bukan hanya saya yang mengalami hal serupa disini.
Disini , dihalaman ini saya ingin mengisahkan kehidupan saya dan pengalaman saya serta apa yang saya rasakan selama saya menjadi Pekerja Migran atau biasa disebut TKI di Hong Kong.
Pada Agustus 2010 saya berangkat ke Hong kong melalui PT.Bama Mapan Bahagia ( BMB ) yang berkantor di Daerah Bogor.
Saya berangkat ke Hong Kong kurang lebih pukul 21.00 wib , menggunakan Maskapai penerbangan Garuda Indonesia,namun sesampainya di Hong kong saya mulai menemukan kesulitan.
Ya, sesampainya di Bandara International Hong Kong , saya ditahan oleh Pihak Imigrasi Bandara dengan tuduhan pemalsuan data dan juga karena Data dan wajah saya mirip dengan Buruh Migran Indonesia yang sudah terlebih dahulu ke Hong kong dan dia kabur dengan membawa lari uang majikan yang saya tidak tahu berapa jumlahnya.
sekitar 3 jam saya ditahan di kantor Imigrasi Bandara International Hong kong , karena saya memang tidak memalsukan data dan saya juga tidak pernah bekerja ke Hong Kong sebelumnya , maka saya akhirnya di bebaskan.
Dengan sedikit petunjuk yang diberikan oleh Staff Imigrasi Bandara yang baik dan ramah , akhirnya saya bisa keluar bandara dan berusaha mencari Koper saya sebelum saya menelfon Kantor Agent dimana saya akan dihubungkan dengan Majikan saya.
Namun apa daya , karena waktu sudah menunjukan jam 1 lebih, kantor pun tutup , tiada satupun jawaban yang saya dapatkan .
Saya sedikit putus asa , takut dan khawatir , karena bagaimanapun ini adalah pengalamana saya yang pertama berada di Hong Kong dengan bahasa yang saya belum kuasai.
Namun apapun yang akan terjadi pada saya nanti , saya putuskan untuk tetap tenang dan duduk menunggu di ruang tunggu Bandara dengan ditemani oleh cacing perut yang bernyanyi gembira sehingga menyebabkan rasa perih, dan untuk menghilangkan rasa perih itu , saya hanya meminum air kran didalam Toilet bandara.
Mau bagaimana lagi , saya tidak mempunyai bekal apapun , jangan kata uang , biskuitpun tidak boleh saya bawa ( begitu peraturan dari PT.Bama Mapan Bahagia ), sempat bawa air minum , namun di sita oleh pihak bandara Soekarno-Hatta.
jam demi jam saya menunggu sehingga saya ketiduran sambil duduk di ruang tunggu bandar International hong kong , akhirnya saya ketemu Pagi yang cerah untuk pertama kalinya di Hong Kong .
Saya berjalan Mondar Mandir , bolak-balik dengan harapan ada utusan ejen yang menjemput saya, dan Iya saja , tepat di jam 8 pagi ada utusan ejen yang menghampiri saya dan menebak saya adalah "Cinta ".
Kemudian saya diantar ke kantor agent di North Point.
Baru sampai di kantor ejen, belum dikasih makan atau minum , saya dan teman-teman baru lainnya langsung di giring untuk Medikal , selesai medikal langsung dibawa ke KJRI untuk mendapatkan pengarahan / Penyuluhan dari pihak KJRI ,dan setelah itu dibawa ke Imigrasi Hong kong yang terletak di wanchai untuk membuat HKID atau di indonesia di sebut KTP.
Sudah bisa dibayangkan betapa rasa lapar itu menyiksa saya , tapi ya sudahlah.
Sehingga sore kami baru sampai lagi di kantor ejen dan diberi Makan .
Ke esokan harinya , majikan saya menjemput saya .
Ya, saya bekerja pada 1 keluarga yang terdiri dari Ayah , ibu dan 2 anak laki-laki , yang satu berumur 6 tahun , dan yang satu lagi berumur 14 tahun.
Saya Di kontrak selama 2 tahun dengan gaji 3500 /bulan dan harus membayar potongan ejen sebanyak $3350 selama 6 bulan , jadi hanya menyisakan 150/bulan untuk biaya hidup saya selama 6 bulan ke depan.
Hari pertama berjalan sangat menyenangkan , majikan begitu baik.
Membawa saya pergi Shopping , makan enak dan sungguh senangnya selalu disuguhkan senyum renyah oleh nyonya saya tersebut.
Namun setelah itu keadaan nyata mulai nampak , anak asuh saya yang kecil ( sebut saja "san-san" ) sangat nakal , dan super aktif.
Dengan saya yang berbekal bahasa kantonis sangat minim sehingga saya lebih sering berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris , namun anak San-san tidak paham bahasa inggris , sehingga sering terjasi kesalah-pahaman.
Dan benar saja , majikan akan menyalahkan saya walau saya tidak salah sekalipun.
Rumah Majikan dipasang kamera , sehingga walau majikan tidak berada dirumah , dia selalu mengawasi setiap gerak-gerik saya dirumah.
Jika ada sesuatu hal yang saya lakukan dan dia tidak menyukainya , sepulang kerja nyonya saya akan memarahi saya , memaki-maki dan sering juga di lemparkan benda apapun yang berada di dekatnya ke arah saya yang sering mengenai anggota badan saya.
Pernah juga ketika jam 2 malam , dimana semua orang sudah terlelap tidur , dia membangunkan saya dan tiba-tiba memaki-maki saya sehingga tetangga sebelah yang mempunyai pembantu juga mendengar makian majikan ke saya.
Sedikit kesalahanpun yang saya lakukan , itu akan menimbulkan murka bagi nyonya saya , merusak atau memecahkan apapun yang saya tidak sengaja melakukannya ,maka sayapun harus menggantinya dengan biaya yang lumayan fantastik.
Berjalan hampir 3 bulan saya berada di majikan tersebut membuat saya mengambil keputusan untuk Memutuskan kontrak kerja, sebelumnya majikan sempat keberatan dan mengancam akan mempersulit saya untuk mendapatkan majikan baru jika saya memutuskan kontrak kerja dengannya , namun saya sudah keukeuh dengan keputusan saya dan tidak perduli dengan apa yang akan terjadi pada saya kedepannya.
Awal November 2010 saya dikembalikan ke ejen , dengan Uang pesangon $100 dan uang tiket 2000 ( Noted : Semua uang itu diserahkan ke ejen , bukan ke saya ) , saya hanya tanda tangan saja.
kemudian saya tinggal di dalam Boarding House ejen bersama anak-anak lain untuk menunggu panggilan Interview majikan baru.
kurang lebih seminggu saya berada di Boarding House , akhirnya saya mendapatkan Majikan baru , wanita setengah baya berumur 56 tahun dengan potongan rambut cepat seperti lelaki , serta suaminya ,seorang lelaki tua berusia 65 tahun dengan rambutnya yang sudah memutih.
Setelah menyetujui semua persyaratan , akhirnya saya diberangkatkan ke China untuk menunggu Visa kerja baru saya turun dengan dibekali uang $175 oleh ejen ( seharusnya uang yang saya terima adalah $2100 ).
Sebulan saya menunggu Visa turun di China , suka duka saya rasakan disana.
Ini adalah kehidupan yang sebenar saya alami , makan seadanya , mandipun seadanya.
makan kadang hanya dengan Nasi dan Garam , pakai sambel jika ada yang ngasih , pakai sayur jika dapat kiriman sayuran dari pengurus.
Mandipun jarang pakai sabun , sikat gigipun jarang pakai odol , bukan karena malas , tapi karena tergantung bareng siapa kita mandi,hahahaha
yang lebih menyedihkan adalah saat itu adalah musim dingin , di China bisa tembus angka 10 derajat , dan saya tidak mempunyai baju dingin selembar pun , tidak mempunyai selimut.
Keadaan itu sangat menyakitkan , namun saya tidak pernah memberi tahu siapapun , terutama orangtua di kampung, Biarlah ini akan menjadi cerita saya kelak ketika saya sudah sukses.
sebulan saya berada di China , akhirnya Visa kerja saya turun juga , dan saya kembali ke Hong Kong dengan harapan baru karena bekerja pada majikan baru.
10 Januari 2011 saya dijemput Majikan baru saya , saya bekerja di daerah Shau Kei Wan untuk menjaga Nenek yang sudah renta dan susah berjalan.
Dengan gaji 3500/bulan dan bayar potongan $3000/bulan selama 5 bulan sedikit membuat saya lega, karena saya bisa menyisihkan sedikit uang untuk keluarga saya di kampung.
majikan saya bukanlah orang kaya , bukan orang yang berada, sengaja dia mengambil pembantu karena tidak ada yang mengawasi Orangtuanya yang sudah renta dirumah.
Baru setengah bulan saya bekerja pada majikan baru saya , orangtua mengabari saya bahwa mereka butuh bantuan saya untuk biaya operasi adik saya , tidak banyak , hanya 5 juta.
Saya mulai bingung , namun saya beranikan untuk meminjam uang kepada majikan saya sebesar $3000 , pertama reaksi majikan adalah tidak percaya dan heran.
Diapun tidak menyanggupi untuk meminjamkan saya uang saat itu juga , dan saya maklumi, karena mengingat saya baru bekerja disana.
namun tengah malam , majikan membangunkan saya , dan memberi uang $3000 dengan mengatakan bahwa ia tidak bisa tidur karena memikirkan alasan saya kenapa saya berani hutang.
Berlinang airmata saya kala itu , beribu ucapan terima kasih saya sapaikan kepada majikan saya.
Foto/gambar : hanya Ilustrasi |
Disini titik ujian dari Allah untuk saya , majikan mulai berpikir untuk mencarikan saya majikan baru karena dia tidak membutuhkan lagi pembantu.Padahal waktu itu saya sedang menjalani sekolah paket C /setara SMA di Hong Kong.
"Cinta , sepertinya saya sudah tidak membutuhkan tenaga kamu , karena nenek sudah meninggal" Ucap majikan lirih kepada saya.
"Ya sudah , tidak apa-apa , jadi kapan saya mau dikembalika ke ejen ?" jawab saya sambil sedikit menitikan air mata sebagai bentuk kekhawatiran saya jika saya akan mendapatkan majikan baru yang seperti majikan saya dulu.
majikan sayapun menitikan airmatanya , memerah mukanya , " aku sebenarnya juga kasihan sama kamu jika kelak kamu akan dapat majikan yang jahat , tapi aku benar-benar tidak butuh pembantu lagi setelah kemanitan nenek. Kalaupun kamu mau tetap kerja disini , aku tidak bisa membayarmu penuh ( $3500 ) , jika kamu mau aku hanya mampu membayarmu $2700, tapi kalau aku ada kelebihan , aku akan tambahi " timpal majikan kepada saya, dan sayapun menyanggupinya.
Hingga Saat itu sampai kontrak habis sampai kontrak saya yang ke-2 selesai , saya mendapatkan Gaji 2700/bulan , jauh dari gaji Normal waktu itu yang $3500/bulan.
Namun walaupun begitu ,kadang majikan akan memberi tambahan $300-$500 , itu tidak tentu dan tidak rutin.
3 tahun dengan gaji Underpay membuat saya kalang kabut untuk meemuhi kebutuhan hidup saya yang waktu itu cenderung suka berfoya-foya , saya juga kuliah disalah satu Universitas Swasta jurusan Manajemen Bisnis dan berbisnis yang tidak jelas hasilnya dan sedikit saya sisihkan rutin untuk orangtua saya , sehingga tiba waktunya kontrak ke-2 saya habis dan saya harus pulang ke rumah di Indonesia.
Namun saya benar-benar hanya mempunyai sedikit sisa uang dari gaji saya , kemudian teman dekat saya menyarankan saya untuk hutang ke Bank , sehingga saya berpikir ini adalah jalan terbaik untuk saya bisa pulang kerumah dengan membawa uang.
setelah Proses peminjaman uang di bank selesai dan saya berhasil membawa uang kurang lebih $25.000 dengan cicilan $2300/bulan selama 13 bulan dan dibagi 2 dengan teman saya ,jadi setiap orang kebagian $12.500.
namun sial bagi saya , teman yang sudah saya anggap saudara itu pergi entah kemana ,sehingga meninggalkan cicilan hutang padaku, dengan saya yang hanya bergaji $2700 , merupakan bencana besar dalam hidup saya, sayapun akhirnya memutuskan untuk berhenti Kuliah .
Sehingga sebelum hari-H kepulangan saya ke Indonesia tiba , Teman kecil saya yang bekerja ke hong kong meminta saya menjadi saksi untuk dia berhutang kesalah satu jasa peminjaman uang , sayapun menyanggupinya , dengan syarat sebagian saya yang pakai namun saya tidak bisa bantu cicil hutang/bulannya , melainkan saya akan membayar Cash saat hutang saya di bank selesai, dan Alhamdulillah teman saya menyanggupinya.
dan semua uang Pinjaman itu saya serahkan ke orangtua saya untuk membangun rumah , sebagaimana yang dicita-citakan oleh orangtua saya supaya tidak selalu kemasukan air saat hujan , ya maklum saja ... yang kami punya hanyalah sebuah gubuk reot.
Sepulang dari Indonesia , saya fokus ke Bayar hutang , namun siapa yang sangka bahwa masalah atau biasa saya menyebutnya sebagai " Ujian " selalu datang silih berganti , dan semua itu memerlukan dana yang tidak sedikit.
Ketika Potongan di Bank saya hampir selesai beberapa bulan lagi, saya tergiur dengan bisnis Investasi yang notabene hanya memerlukan uang pendaftaran $1500 , namun jika mau berinvestasi lebih banyak , maka untungnya akan lebih banyak setiap harinya.
Tapi kendala waktu itu adalah saya yang tidak punya uang ,dan mengingat cicilan uang saya di bank hanya tinggal beberapa bulan lagi dan menyepelekan hutang pada teman saya sebanyak $11.000 yang se harusnya saya bayarkan ketika cicilan hutang saya di bank selesai , malah datang teman saya yang lain dan menawarkan untuk berhutang di jasa peminjaman uang yang terletak di North Point sebanyak $22.000 dengan cicilan $2.175/bulan , di bagi 2 dengan teman saya tersebut.
Saya mulai beringas dan main sikat uang tersebut untuk saya gunakan ber investasi dengan harapan uang saya akan berkembang lebih banyak untuk kedepannya.
Bisa dibayangkan , dengan gaji $2700 , saya harus membayar Cicilan di Bank saya sebesar $2300 dan cicilan di Jasa peminjaman uang sebesar $1.100 , jelas jauh dari kata cukup dari gaji saya.
Sehingga membuat saya untuk meminjam uang di Majikan untuk menutup hutang saya tersebut , dan itu berjalan berbulan-bulan.
Tapi demi Allah , Allah selalu memberikan jalan yang tidak diduga-duga bagi hambanya yang serius membayar hutang-hutangnya.
Bulan demi bulan saya bisa membayar hutang ,walau kadang telat bayar dan mendapatkan telpon dari Debt Collector yang ancamannya bisa menimbulkan keringat panas-dingin, hingga tiba pada kabar dimana ayah saya sakit Komplikasi dan sudah sangat parah, harus di Operasi dan itu perlu biaya yang tidak main-main banyaknya , yaitu puluhan juta.
Saya selalu bertanya , darimana saya bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan kondisi saya seperti sekarang ini?!
Iya memang , orangtua saya tidak mengetahui kondisi saya , saya tidak pernah dan tidak akan pernah menceritakan kondisi saya ini pada orangtua saya, karena saya tidak mau mereka kepikiran dengan semua ini dan malah tidak mau meminta tolong kesaya kedepannya saat mereka sangat butuh sekalipun.
Saya mulai galau berkepanjangan , saya khawatir dengan kondisi ayah saya , saya ingin ayah saya sembuh , tapi saya juga tidak ingin nambah hutang.
akhirnya saya putuskan dan dengan tidak tahu malu meminjam uang kepada majikan sebesar $9000 , dan saya mengatakan saya bisa membayarnya dengan mencicil $1000 setiap bulan.
Saya jujur beralasan bahwa uang tersebut untuk biaya Operasi ayah saya , dan majikan langsung menyetujuinya.
Sungguh mereka adalah majikan yang teramat sangat baik , mereka adalah orang yang paling baik yang pernah saya jumpai semasa hidup saya.
Untuk membayar hutangpun saya kekurangan banyak untuk setiap bulannya , namun saya tidak kehabisan akal, saya akhirnya memcari Parttime an / kerjaan sampingan dihari libur saya , seperti bersih-bersih rumah , masak atau setrika pakaian, setiap minggu, ditempat orang yang berbeda-beda.
Alhamdulillah setiap minggu saya bisa mengantongi uang minimal $200, dan yap..... saya tidak pernah jajan saat libur waktu itu.
Ayah saya menjalani operasi selama 3 kali , 1 kali di rumah sakit umum , dan 2 kali di rumah sakit Swasta.
Hingga tiba dimana Kontrak saya habis ,hutang saya di bank dan jasa peminjaman uang selesai, kemudian majikan menyuruh saya untuk menambah kontrak lagi dengan gaji Normal waktu itu, yaitu sebesar $4100/bulan.
setelah Contract baru jadi , tentu saya harus pulang ke indonesia untuk Exit Visa dan saya putuskan untuk tidak pulang kerumah , melainkan saya hanya ingin keluar ke Macau karena saya benar-benar tidak mempunyai sedikit sisa uangpun, serta saya masih punya tanggungan uang $11.000 dengan teman kecil saya , hati saya belum tenang jika saya belum membayar hutang tersebut.
Namun kembali saya mendapat kabar dari Ibu saya , bahwa ayah saya kambuh penyakitnya , dan mau tidak mau harus operasi ulang di RSU yang berasa di Jantung Palembang.
Ujian baru , saya kembali galau, saya takut ini adalah waktu terakhir saya bisa bercuap-cuap dan menatap wajah ayah saya , saya tidak mau ibu saya merasakan kesedihan disana sendirian karena mengingat adik saya yang sudah hamil besar dan tidak bisa menemani ibu saya selama dirumah sakit.
Akhirnya saya putuskan untuk kembali berhutang ke Jasa peminjaman uang yang terletak di Causeway Bay , saya yang meminjam dan teman kecil saya yang menjadi saksinya , saya meminjam uang sebesar $40.000 dengan cicilan $3427/bulan.
$11.000 saya berikan ke teman kecil saya , untuk membayar hutang saya yang tanpa bunga tersebut , dan sisanya akan saya bawa pulang ke Indonesia.
namun waktu kepulangan saya tersebut tidak disetujui oleh majikan saya , karena pas akhir tahun , sehingga tiket pesawat mahal.
namun saya keukeuh harus pulang saat itu juga dan saya berusaha mencari harga tiket yang murah yang notabene majikan mau membayarnya.
saya membujuk pegawai Jasa tiket pesawat untuk mencarikan tiket pesawat paling murah , namun saat itu yang paling murah adalah $3500 PP , majikanpun jelas tidak menyetujui , namun akhirnya saya berbohong kepada majikan bahwa harga tiket hanyalah $2700 ( padahal $3500) , sehingga majikan akhirnya menyetujuinya untuk membayar dan sisanya saya yang bayar menggunakan uang yang baru saya pinjam.
oke , saya akhirnya pulang ke Indonesia dengan membawa uang puluhan juta rupiah di ATM saya , dan semua saya serahkan ke Orangtua , saya hanya mengambil 5juta untuk biaya selama saya di Indonesia dan biaya pulang pergi nyater Mobil untuk ayah saya bolak-balik rumah sakit dan untuk membeli oleh-oleh untuk majikan.
Dan sangat kecewa ketika sudah ada 3 kali bolak balik rumah saya ke RSU di palembang yang notabene memakan waktu 10 jam PP tersebut , ayah saya tak kunjung di Operasi , dan harapan kami serta harapan ayah saya pupus begitu saja.
Kian hari uang simpanan itu kian berkurang oleh kebutuhan lain dirumah , entah itu untuk bayar hutang-hutang ibu kala saya tidak bisa mengirimi uang , karena harga karet yang hanya 4000/kg dan ditambah adik saya yang sebentar lagi harus melahirkan dan harus di sesar.
Hingga Uang simpanan pada Nominal Rp.10juta , dimana uang itu untuk jaga-jaga biaya melahirkan adik saya , tiba-tiba ayah saya kambuh penyakitnya , beliau tidak bisa Pupu dan tidak bisa keluar air nya saat kebelet pipis.
"Bapak kudu dioperasi nduk , sampeyan sanggup bantu mboten?" tanya ibu kepada saya disertai isak tangisnya yang langsung pecah.
"Sanggup mak , yang penting bapak sekarang langsung dibawa kerumah sakit , masalah biaya nanti habis berapa tinggal ngabari saya , Insya Allah segera saya kirim " jawab saya secara spontan.
Padahal saya benar-berar Buntu , dan solusi yang mau saya ambil adalah meminjam uang lagi di bank dengan saksinya teman kecil saya.
Namun ketika saya meminta tolong kepadanya untuk menjadi saksi , dia tidak menyanggupinya.
Saya maklumi saja dengan keputusannya , sehingga saya putuskan untuk meminjam uang di majikan lagi walaupun itu sangat berat untuk mengucapkannya.
Suasana hati saya berkecamuk , saya meratapi segala apa yang saya alami saat itu.
Ujian apalagi yang dialami oleh ayah saya , dia yang sudah renta , jauh dari anak , dan harus menderita penyakit yang tidak kunjung membaik dan sudah memakan biaya yang sangat banyak.
Saya tidak menyesali seberapa banyak hutang saya , saya hanya meratapi mau sampai kapan saya jauh dari keluarga hanya untuk membayar hutang?!
saya ingin mendekap ayah saya kala sakit , saya ingin merangkul ibu saya kala iya sedang sedih disaat-saat seperti sekarang ini.
Saya ingin selalu ada bagi mereka selama mereka masih ada didunia ini , saya ingin mencurahkan segala tenaga saya untuk mereka , saya ingin menjadi orang yang membantu ayah saya mandi , ganti pakaian , menuntunnya kemana ia ingin pergi.
Segala yang saya perbuat , segala yang saya dapat memang riba karena hasil meminjam di Bank , namun inilah yang mampu saya lakukan karena kesalahan saya beberapa tahun yang lalu.
Kadang rasa sedih juga menghinggapi ketika kita pulang kekampung dan tetangga mengatakan " itu di A pulang dari Taiwan , sekarang bisa bangun rumah bagus , punya mobil dan kebun banyak ".
Demi Allah , saya sedih.
Saya selalu berdo'a ke hadirat Allah yang maha pengasih , " Ya allah , berikanlah selalu kepada hamba kesehatan , jauhkan dari hamba segala penyakit dan mala petaka , permudahkanlah jalan hamba dalam hamba membayar hutang-hutang hamba , berikanlah kesehatan kepada orangtua hamba , dan berikanlah kesembuhan kepada Ayah hamba.Panjangkanlah umur mereka sampai dimana hamba mampu mewujudkan segala cita-cita mereka , sampai mereka bisa menggendong cucu dari saya sebagaimana yang mereka harapkan agar hamba lekas menikah dan mempunyai anak , ampunilah dosa kami semua ".Aamiin.Pesan saya bagi teman Buruh Migran Indonesia di Hong Kong , khususnya , kalau belum kenal perbuatan yang namanya "Hutang Bank " , mending gak usah deh.
Karena kita gak tau apa yang akan terjadi nanti ketika dalam perjalanan kamu sedang menyicil hutang bank , akan muncul masalah-masalah baru yang akan memberatkanmu sehingga memaksamu untuk terus bekerja di Negeri beton ini dan tidak mempunyai simpanan apapun.
Karena saya yakin , bukan hanya saya yang mengalami hal serupa disini.
Post a Comment