Hello Sahabat Kartini, mau cerita sedikit tentang postingan seorang Teman dalam sebuah Komunitas Facebook bernama 'Langsung Enak ' atau lebih dikenal dengan 'LE' Community.
Postingan seorang Teman bernama Any Farida berhasil membuat saya dan rekan-rekan members LE lainnya terenyuh, salut, kagum, termotivasi dan apalah sebutannya.
Bagaimana tidak, saya sendiri sebagai kaum muda ( usia 26 tahun dan belum nikah) hahahaa, merasa sangat termotivasi sehingga cerita teman saya bernama any ini sedikit ikut andil dalam menyemangati usaha saya yang baru saja saya geluti ini ( Jualan Pempek Dos).
Postingan seorang Teman bernama Any Farida berhasil membuat saya dan rekan-rekan members LE lainnya terenyuh, salut, kagum, termotivasi dan apalah sebutannya.
Bagaimana tidak, saya sendiri sebagai kaum muda ( usia 26 tahun dan belum nikah) hahahaa, merasa sangat termotivasi sehingga cerita teman saya bernama any ini sedikit ikut andil dalam menyemangati usaha saya yang baru saja saya geluti ini ( Jualan Pempek Dos).
Penasaran dengan Kisahnya?!,
Tenang, sudah saya salin dari sumbernya.
Tenang, sudah saya salin dari sumbernya.
Any Farida: " Saya single parent dari 3 orang anak. 100% semua saya yang mengambil alih tanggung jawab sama anak2.
4 thn yang lalu kami benar2 melangkah dari titik 0. Dalam kondisi terpuruk tetapi saya tidak ada waktu untuk meratapi kondisi kami, karna saya punya tanggung jawab besar terhadap kebutuhan 3 anak.
Saya rasa saya bisa mendapatkan uang dengan cepat dengan jual makanan. Karna dirumah ada oven maka saya mencoba membuat roti, roti pilihan saya karna tidak perlu modal banyak dan tidak terlalu beresiko, bisa tahan berapa hari.
Ibu2, pertama kali saya buat roti dikamar tidur karna rumah yang saya tempati tidak mempunyai dapur. Malam tempat tidur kami, siang jadi tempat saya membuat roti.
Awalnya buat 1kg, saya langsung yang muterin ke tetangga biar langsung dapat uang, karna untuk modal lagi. Dengan bertambah hari bertambah banyak juga roti yang saya buat. Saya mulai menitip diwarung2. Jam kerja saya jam 06 ngantar roti ke toko2 sampai rumah jam 10, sesampainya di rumah tidak pakai istirahat lagi tapi langsung ngadon roti. Awal buat roti tidak menggunakan mesin tapi saya nguli manual pakai tangan, heee. Setiap hari saya nguli 15kg. Nguli sendiri, ngopen sendiri,bungkus sendiri. Pekerjaan saya selesai jm 01. Setiap hari saya mandi jm 1.30. Rutinitas ini saya jalani selama 1 thn. Thn ke 2 saya bisa beli mesin dan memperkerjakan 1 karyawan, tidak lama dari itu saya nambah lagi 1 karyawan. Sebelum berangkat ngantar roti saya nakar resep, semuanya saya persiapkn. Yang kerja tinggal mencampurkannya saja.
2 karyawan tugasnya ngadon sampai ngembentuk roti, yang manggang tetap saya.
Saya pulang ngantar roti jam 11.30 jam 12 saya mulai manggang ples bungkus. Tugas saya selesai jam 21.00.
Ibu2 kalau cuaca panas maupun hujan deras sekalipun saya tetap jalan terus, sb karna saya harus manggang roti. Ini saya lakukan selama 2,5.
2,5 tahun saya ngantar roti menggunakan motor pakai keranjang. Ngantar roti pakai keranjang banyak sekali dukanya, jarak yang saya tempuh 40 km. Saya melalui jalan sepi n hutan. Pecah ban ditengah hutan itu sudah biasa terjadi. Keranjang melanting dari motor, itu juga biasa terjadi. Tetapi aku tetap maju terus, tidak pernah mundur.
Lambat laun usaha saya maju terus, karyawanpun bertambah. Roti saya bawak pakai keranjang sudah tidak bisa tertampung lagi, makanya saya memutuskan membeli mobil, dari uang hasil roti.
Saya akan terus maju kedepan, dengan begitu saya bisa menyerap tenaga kerja. Semoga niat yang baik akan membawa berkah untuk banyak orang. Amiiin.
Dengan cerita perjalanan usaha saya ini bisa menjadi inpirasi kita semua".
4 thn yang lalu kami benar2 melangkah dari titik 0. Dalam kondisi terpuruk tetapi saya tidak ada waktu untuk meratapi kondisi kami, karna saya punya tanggung jawab besar terhadap kebutuhan 3 anak.
Saya rasa saya bisa mendapatkan uang dengan cepat dengan jual makanan. Karna dirumah ada oven maka saya mencoba membuat roti, roti pilihan saya karna tidak perlu modal banyak dan tidak terlalu beresiko, bisa tahan berapa hari.
Ibu2, pertama kali saya buat roti dikamar tidur karna rumah yang saya tempati tidak mempunyai dapur. Malam tempat tidur kami, siang jadi tempat saya membuat roti.
Awalnya buat 1kg, saya langsung yang muterin ke tetangga biar langsung dapat uang, karna untuk modal lagi. Dengan bertambah hari bertambah banyak juga roti yang saya buat. Saya mulai menitip diwarung2. Jam kerja saya jam 06 ngantar roti ke toko2 sampai rumah jam 10, sesampainya di rumah tidak pakai istirahat lagi tapi langsung ngadon roti. Awal buat roti tidak menggunakan mesin tapi saya nguli manual pakai tangan, heee. Setiap hari saya nguli 15kg. Nguli sendiri, ngopen sendiri,bungkus sendiri. Pekerjaan saya selesai jm 01. Setiap hari saya mandi jm 1.30. Rutinitas ini saya jalani selama 1 thn. Thn ke 2 saya bisa beli mesin dan memperkerjakan 1 karyawan, tidak lama dari itu saya nambah lagi 1 karyawan. Sebelum berangkat ngantar roti saya nakar resep, semuanya saya persiapkn. Yang kerja tinggal mencampurkannya saja.
2 karyawan tugasnya ngadon sampai ngembentuk roti, yang manggang tetap saya.
Saya pulang ngantar roti jam 11.30 jam 12 saya mulai manggang ples bungkus. Tugas saya selesai jam 21.00.
Ibu2 kalau cuaca panas maupun hujan deras sekalipun saya tetap jalan terus, sb karna saya harus manggang roti. Ini saya lakukan selama 2,5.
2,5 tahun saya ngantar roti menggunakan motor pakai keranjang. Ngantar roti pakai keranjang banyak sekali dukanya, jarak yang saya tempuh 40 km. Saya melalui jalan sepi n hutan. Pecah ban ditengah hutan itu sudah biasa terjadi. Keranjang melanting dari motor, itu juga biasa terjadi. Tetapi aku tetap maju terus, tidak pernah mundur.
Lambat laun usaha saya maju terus, karyawanpun bertambah. Roti saya bawak pakai keranjang sudah tidak bisa tertampung lagi, makanya saya memutuskan membeli mobil, dari uang hasil roti.
Saya akan terus maju kedepan, dengan begitu saya bisa menyerap tenaga kerja. Semoga niat yang baik akan membawa berkah untuk banyak orang. Amiiin.
Dengan cerita perjalanan usaha saya ini bisa menjadi inpirasi kita semua".
#Aamiin
Post a Comment