Eulis,TKI Taiwan Juara Internasional Turnamen Tai Chi
Taipei 30 April, Eulias Komariah salah satu TKI atau lebih dikenal dengan Buruh Migran Indonesia yang bekerja di Taiwan mendapatkan nasib yang baik dengan menemukan majikan yang sangat perhatian dan baik.
Eulis Komariah atau biasa dipanggil Komariah, tak hanya diberi kesempatan untuk belajar Tai Chi (Ilmu beladiri China), namun juga dibawa ke turnamen Tai Chi lokal dan internasional oleh majikannya.
Berkat hal ini, Komariah mampu menyabet berbagai medali turnamen / juara dan bahkan saat ini ia telah menjadi hakim internasional dengan sertifikat resmi sebagaimana diceritakan oleh Komariah kepada salah satu media lokal di Taiwan.
Menurut Komariah, ia pertama kali datang ke Taiwan sebagai pengasuh pada tahun 2007.
Dia awalnya dipekerjakan untuk merawat ayah Lee, dan setelah kematian Ayah Lee, ia kemudian mulai merawat ibunya.
Pada awalnya dia sering nonton istri majikannya yang bernama Liu Yu hsia bermain Thai Chi, dan akhirnya Komariah tertarik untuk mengikuti hal tersebut.
Pada saat itu, Komariah dalam kondisi kesehatan yang tidak baik/buruk, tapi setelah pelatihan dengan Liu setiap hari, kesehatannya berangsur-angsur membaik, katanya.
Majikan Komariah telah memperlakukan dia sebagai bagian dari keluarganya, dan mereka selalu memberi semangat kepada Komariah untuk mengejar pendidikan di Universitas di Jakarta melalui kuliah online.
Liu, yang merupakan guru tai chi chuan, juga membawanya ke semua jenis kompetisi tai chi di arena internasional dan domestik, kata Komariah .
Sejauh ini, dia telah memenangkan lebih dari 50 medali, termasuk emas di lima Piala Dunia Tai Chi Chuan Championship di Taipei pada bulan Oktober 2014.
Selanjutnya, dia sekarang menjadi hakim Thai Chi yang berkualitas, yang dapat melayani di turnamen internasional.
Selama liburan, Komariah mengambil kesempatan untuk mengajar rekan-rekannya cara berlatih tai chi di Donggang, Pingtung .
Setelah kontraknya berakhir pada akhir Oktober, dia bilang dia akan kembali ke tanah airnya di Bandung, di mana ia akan membuka sekolah Tai Chi untuk mengajar penduduk setempat seni bela diri Cina.
Pengasuh berusia 45 tahun ini sudah menikah dan memiliki dua anak yang hidup di Indonesia.
Majikannya sangat bangga karena ketekunan komariah dan tekadnya yang besar untuk mencari prestasi lebih, telah menarik perhatian bukan hanya pemerintah daerah tetapi juga media Indonesia.
Eulis Komariah atau biasa dipanggil Komariah, tak hanya diberi kesempatan untuk belajar Tai Chi (Ilmu beladiri China), namun juga dibawa ke turnamen Tai Chi lokal dan internasional oleh majikannya.
Eulis Komariah(Tengah)-Foto/De-yuan.com |
Menurut Komariah, ia pertama kali datang ke Taiwan sebagai pengasuh pada tahun 2007.
Dia awalnya dipekerjakan untuk merawat ayah Lee, dan setelah kematian Ayah Lee, ia kemudian mulai merawat ibunya.
Pada awalnya dia sering nonton istri majikannya yang bernama Liu Yu hsia bermain Thai Chi, dan akhirnya Komariah tertarik untuk mengikuti hal tersebut.
Pada saat itu, Komariah dalam kondisi kesehatan yang tidak baik/buruk, tapi setelah pelatihan dengan Liu setiap hari, kesehatannya berangsur-angsur membaik, katanya.
Majikan Komariah telah memperlakukan dia sebagai bagian dari keluarganya, dan mereka selalu memberi semangat kepada Komariah untuk mengejar pendidikan di Universitas di Jakarta melalui kuliah online.
Liu, yang merupakan guru tai chi chuan, juga membawanya ke semua jenis kompetisi tai chi di arena internasional dan domestik, kata Komariah .
Sejauh ini, dia telah memenangkan lebih dari 50 medali, termasuk emas di lima Piala Dunia Tai Chi Chuan Championship di Taipei pada bulan Oktober 2014.
Selanjutnya, dia sekarang menjadi hakim Thai Chi yang berkualitas, yang dapat melayani di turnamen internasional.
Selama liburan, Komariah mengambil kesempatan untuk mengajar rekan-rekannya cara berlatih tai chi di Donggang, Pingtung .
Setelah kontraknya berakhir pada akhir Oktober, dia bilang dia akan kembali ke tanah airnya di Bandung, di mana ia akan membuka sekolah Tai Chi untuk mengajar penduduk setempat seni bela diri Cina.
Pengasuh berusia 45 tahun ini sudah menikah dan memiliki dua anak yang hidup di Indonesia.
Majikannya sangat bangga karena ketekunan komariah dan tekadnya yang besar untuk mencari prestasi lebih, telah menarik perhatian bukan hanya pemerintah daerah tetapi juga media Indonesia.
Sumber:De-Yuan