Seorang Buruh Migran Indonesia yang bekerja di sektor pembantu rumah tangga atau lebih dikenal dengan sebutan TKW bernama Azam Dya Putri, mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya oleh Agent yang menyalurkannya bekerja untuk majikannya di Taiwan.
"Dya", (nama Panggilannya) mengaku sangat tertekan bekerja pada majikannya tempat dia bekerja karena banyaknya tuntutan.
Majikan menuntut mbak Dya untuk menguasai bahasa Mandarin dalam waktu satu bulan, Tidak boleh Mainan Hape/pegang Hape /menggunakan Hape, dan tidak ada Istirahat pada siang hari.
"Aku dituntut dalam satu bulan harus sudah bisa mandarin,tidak boleh main Hp,gak ada istirahat Siang,TKW itu istirahatnya malam, kalau kakek tidur, harus kerja" Tulis Mbak Dya.
Tidak sampai disitu, Dalam hal gaji, Mbak Dya juga seperti mengemis kepada majikannya ketika meminta Gaji sendiri yang merupakan hak nya.
Bukan hanya majikan yang memperlakukan mbak Dya tidak selayaknya, tapi juga agent.
Agent yang seharusnya menjadi tumpuan bagi Buruh migran dalam mengadukan masalah dan keluh kesahnya atau hanya sekedar memberikan solusi terbaik bagi buruh migran yang mereka salurkan, ini malah sebaliknya.
Agent mbak Dya malah membela majikan, memojokan mbak Dya, memarahi dan merampas semua barang mbak Dya.
"Ejen tadi siang kesini jam 12, marah-marah sampai sekarang baru pulang.
Semua barangku di geledah,termasuk hape, untung hape dah aku amankan,kalo enggak pasti udah dirampasnya.
Ini semua majikan yang ngadu ke ejen yang enggak-enggak, suster ini juga ngaduin aku yang enggak-enggak.
Aku dimarahi habis-habisan.
Banyak mbak, aku sedih banget diperlakukan kayak gini, aku jadi pengen kabur aja. Masalah gaji, gak boleh pindah majikan, kerjaku katanya gak bener Bahasa kurang, Otaknya Bodoh, otaknya di dengkul.
Semua yang aku punya dirampas Ejen,
Aku pengen pindah majikan aja,karena semua majikanku gak baik,tapi ejen gak mau bantu,malah belain Majikan" tulis mbak Dya.
Berikut Curhatan mbak Dya kepada temannya yang berhasil di sebar di media sosial.
Post a Comment